Gambar:
Dalam komponen teknologi unggulan Pengelolaan
Tanaman Terpadu yang sangat diperhatikan adalah bagaimana tanaman dapat tumbuh
dengan sehat. Sehingga tanaman tersebut menjadi tidak mudah sakit atau tahan
terhadap serangan hama. Dan penggunaan pestisida kimia menjadi alternatif yang
paling akhir, jika komponen yang lain sudah tidak mampu menanggulangi
kerusakan, atau sudah masuk ambang ekonomis untuk digunakan.Hal ini menjadi
pemikiran kita adalah bagaimana kita membuat pestisida yang aman bagi tanaman,
tanah, dan jasad hidup yang menguntungkan. Jawabanya adalah kita kembali ke
alam atau membuat/ meramu pestisida alami.Mengapa harus Pestisida
Alami?Pestisida Alami atau merupakan ramuan pestisida dari bahan alami.
Keuntungan dari penggunaan pestisida alami adalah keamanannya bagi lingkungan,
manusia, maupun makhluk hidup tidak berbahaya yang kadang membantu dalam
mengendalikan organisme pengganggu tanaman tanpa mengurangi fungsinya sebagai
pestisida yang efektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman.Keuntungan
lainnya adalah bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan biasanya mudah didapat
disekitar kita dengan biaya yang jauh lebih hemat. Sedangkan cara
pembuatannyapun sangat mudah dand apat dilakukan sendiri dengan mengikuti
petunjuk yang diberikan. Bahan dan Alat yang diperlukanBahan dan alat yang
perlukan adalah sebagai berikut :1. EM-4 sebanyak 300 cc2. Molases (tetes tebu)
sebanyak 300 cc3. Air 10 lt4. drum plastik sebagai tempat untuk fermentasi5.
Tanaman obat atau tanaman yang memiliki bau khas atau keras seperti :- Dedaunan
muda yang baik untuk tanaman obat atau dedaunan yang berbau keras seperti daun
pepaya, daun mindi, daun nangka, daun jambu, daun kemangi, daun jeruk purut,
daun markisa, dan daun beluntas.- Buah-buahan muda yang berasa asam atau berbau
keras seperti jambu batu, mangga, pepaya, jeruk nipis, jeruk limo atau jeruk
purut, pisang muda.- Tanaman rempah dan bumbu dapur seperti bawang putih, cabai
rawit, jahe, lengkuas, kunir, dan sejenisnya.- Tembakau dan rerumputan penggangguTahapan
PembuatanBerikut ini tahapan pembuatan ekstrak tanaman :1. Siapkan drum plastik
atau ember untuk tepat fermentasi bahan. Tempatkan saringan plastik di dalam
drum.2. Racik dan potong (bisa juga ditumbuk) bahan yang akan dimasukkan hingga
ukurannya menjadi lebih kecil.3. Masukkan semua bahan yang telah dipotong ke
dalam drum plastik yang telah disediakan hingga penuh, tetapi jangan
dipadatkan.4. Campurkan air dan molases, masing-masing sebanyak 10 lt dan 300
cc. Aduk campuran tersebut hingga merata.5. Tambahkan EM4 sebanyak 300 cc ke
dalam larutan air dan molases, kemudian aduk hingga merata.6. Tuangkan larutan
molases dan EM-4 ke dalam drum yang telah diisi bahan hingga semua bahan
terendam.7. Bagian atas bahan diberi pemberat, kemudian drum ditutup
rapat-rapat.8. Ekstrak tanaman baru dapat digunakan setelah 10 hari.9. Ekstrak
tanaman disaring atau diambil cairannya dan dapat disimpan dalam botol. Ekstrak
ini hanya bertahan selama 1 bulan.Faktor yang perlu diingat adalah bahan yang
digunakan dalam fermentasi ini harus dalam keadaan segar dan memiliki nilai
medis. Penggunaan jenis rerumputan yang bertahan hidup seperti jenis
kacang-kacangan sangat dianjurkan karena akan memberikan keragaman zat bioaktif
dan mikroba.Komposisi bahan yang digunakan dapat disesuaikan dengan keinginan
atau disesuaikan dengan ketersediaan bahan tersebut. Banyaknya jenis bahan yang
digunakan tidak ditentukan, akan tetapi semakin banyak jenis bahan yang
digunakan akan semakin baik.Sisa ekstrak tanaman yang telah jadi tidak perlu
dibuang. Untuk melakukan proses selanjutnya cukup dengan menambahkan
bahan-bahan baru saja ke dalam drum dan memulai proses yang sama. Penggunaan
ulang bahan sisa hanya boleh dilakukan maksimal dua kali. Setelah itu harus
diganti bahan yang baru dan sisa yang telah dipakai dapat dibenamkan ke dalam
tanah sebagai kompos.Cara Pengaplikasian dan DosisCara penggunaan ekstrak
tanaman ini adalah dengan mencampurkan 1cc ekstrak tanaman dengan 1 liter air.
Larutan tersebut dapat disiramkan ke atas tanah di sekitar tanaman. Untuk pohon
yang besar dapat disiramkan di batas daun bagian luar.Bahan lain dari Limbah
dapurSelain bahan dari tanaman, buah atau rempah-rempah, pestisida alami dapat
juga dibuat dari limbah dapur. Cara pembuatannya hampir sama akan tetapi bahan
yang digunakan berbeda yaitu berasal dari limbah dapur yang telah dipisahkan
dengan bahan keras dan anorganik. Selain itu pembuatannya cukup memerlukan
waktu untuk fermentasi selama satu malam. Penggunaannya setiap 20 cc hasil
fermentasi dilarutkan dalam air sebanyak 20 liter.(Dwi Jayanto, SP PP Muda BKPP
Keb. Pekalongan)